Gunung TOBA
Kajian palaeogeografi ahli asal AS mengetengahkan temuan terkini tentang letusan dahsyat gunung Toba di Sumatera yang menyajikan bukti tak terbantahkan betapa letusan “mega-colossal” gunung berapi zaman purbakala yang terjadi 73.000 tahun silam menimbulkan dampak dahsyat luar biasa hingga memusnahkan keberadaan kawasan hutan di anak benua India yang letaknya terpisah sejauh 3.000 mil dari pusat letusan yang kini menjadi danau Toba.
Bukti-bukti riset mencakup debu sampel penelitian yang ditemukan di lokasi daratan India, Samudera Hindia, Teluk Benggali, dan laut China Selatan dari kejadian letusan yang diperkirakan melontarkan material dan debu vulkanis hingga sejumlah 800 km³ ke atmosfir bumi dan membuat gunung berapi zaman purbakala tersebut lenyap tinggal meninggalkan kawah di muka bumi yang kini menjadi danau Toba dengan dimensi panjang 100km dan lebar 35km menjadi bukti peninggalan danau vulkanis terbesar sejagat.
Digambarkan kedahsyatan dampak letusan ini menjadikan partikel debu pada lapis atmosfir menghalangi sinar matahari ke bumi serta memantulkan kembali panas radiasi hingga selama selang 6 tahun hingga serta merta memunculkan zaman “Instant Ice Age” di muka bumi yang berdasarkan analisa penelitian lapisan es di Greenland zaman es ini berlangsung selama 1.800
Jika ditelaah dari data skala VEI : (Volcanic Explosivity Index) yang dipergunakan USGS (Geological Survey Amerika Serikat), letusan luar biasa gunung Toba zaman purbakala ini diklasifikasikan kategori VEI : 8 hingga disebut “mega-colossal” yang antara lain dicirikan dari besaran volume lontaran material vulkanis letusan -/+ 1.000 km³.
Sebagai perbandingan letusan g. Tambora (th. 1815) di kepulauan Nusa Tenggara termasuk dalam skala VEI : 7 , sedangkan peristiwa dahsyat letusan g. Krakatau (th.1883) hingga tinggal menyisakan pulau Anak Krakatau sekarang ini termasuk dalam VEI : 6
 Yit telah diperkirakan bahwa peristiwa Meletus Gunung Toba (setidaknya) telah menghasilkan ejecta dari 2.800 cu. km. Beberapa peneliti menganggap ini sebagai estimasi bawah. Total diduga terdiri dari komponen sebagai berikut (ref. Rose WI et al, 1990.):
 Aliran lava – Aliran lava dari 1.000 cu. km, yang meliputi wilayah di Sumatera mencapai dari pantai ke pantai 20.000 sampai 30.000 km persegi dan antara 50 sampai 150 m (kadang-kadang sampai 400 m) tebal dekat kaldera dan sekitar 50 m tebal rata-rata. Suhu lava sebelum letusan sekitar 750oC. Suhu bahan yang muncul pada saat ia beristirahat diduga telah sekitar 550oC dan dalam beberapa hari didinginkan sampai sekitar 100oC – tetapi di bawah permukaan itu tetap panas lebih lama lagi.